Perbedaan Sekolah Futsal dan Akademi Futsal

Akademi sepakbola dan sekolah sepakbola (SSB) selama ini sering di samaartikan, inilah pemahaman yang kurang tepat dan apabila dibiarkan akan semakin salah kaprah. Karena sekolah dan akademi itu jelas berbeda, seperti paparan Coach Timo sapaan akrab Timo Scheunemann, pelatih sekaligus  praktisi sepakbola yang peduli dengan pengembangan bakat pemain sepakbola usia dini, dalam tulisannya di SuperSoccer. Tulisan tersebut memberikan pandangan dan bisa meluruskan pemikiran serta pemahaman kita tentang sekolah dan akademi, khususnya olahraga sepakbola dan futsal.

enricofutsal.blogspot.com

Kata “akademi” sendiri berasal dari bahasa Yunani. Filosof ternama, Plato, saat mendirikan sekolah menamakannya Akademi. Nama tersebut diambil karena terinspirasi dari keberanian, kebaikan dan kecerdasan seorang pahlawan Yunani Kuno bernama Academus. Plato menginginkan sekolahnya mampu membentuk manusia-manusia seperti Academus. Sampai saat ini istilah akademi, akademik, akademisi, dan lain-lain, termasuk akademi sepak bola atau futsal, masih digunakan di Indonesia.

Futsal dan sepakbola konvensional berada dalam salah satu cabang dan induk olahraga yang sama serta memiliki beberapa kesamaan, jadi penerapan sekolah dan akademi dalam olahraga sepakbola bisa diterapkan juga dalam olahraga futsal.

Perbedaan sekolah dan akademi ‘luruskan pemahaman’

Merujuk apa yang dipaparkan Timo Scheunemann, untuk meluruskan pemikiran dan pemahaman tentang akademi dan sekolah futsal dibawah ini dirinci apa saja yang menjadi perbedaannya:

ASPEK	SEKOLAH FUTSAL	AKADEMI FUTSAL
Biaya	berbayar, dengan begitu sekolah bisa menerima siapa saja asal mampu membayar iuran yang ditetapkan. Jadi untuk kualitas pemain sangat beragam	akademi tidak berbayar, artinya pendanaan akademi tidak dari siswa, dengan demikian akademi bebas memilih pemain secara ketat
Orientasi	profit oriented	berorientasi memasok pemain masa depan untuk klub
Sarana dan prasarana	sarana dan prasarana yang tersedia standar saja, jadwal berlatih tidak sesering akademi	sarana dan prasarana akademi biasanya jauh lebih baik dan lengkap dengan jadwal berlatih juga lebih sering
Pelatih	pelatih cukup memiliki kualitas sebagai  pelatih saja, tidak diperlukan lisensi level tertentu	kualitas pelatih lebih menjanjikan karena diharuskan memiliki lisensi level tertentu
Seleksi	siapa saja yang ingin daftar untuk bersekolah futsal	seleksi pemain dilakukan oleh talentscout professional
Pendidikan	untuk sekolah futsal siswa terpencar di sekolah-sekolah pilihan mereka sendiri	untuk pendidikan, akademi bisa membuat sekolah khusus atau bekerja sama dengan salah sekolah-sekolah disekitar lokasi akademi, untuk 15 tahun keatas pemain akademi biasanya diasramakan

Masih sedikit akademi di Indonesia

Akademi sepakbola maupun akademi futsal di Indonesia belum banyak, standarisasinya juga belum ada. Karena sedikit jumlahnya dan sulit untuk masuk, sekolah sepakbola atau futsal menjadi alternatif. Namun sudah ada sekolah dan akademi futsal yang sudah menerapkan sistem dan program seperti yang di paparkan oleh Coach Timo, salah satunya Sekolah dan Akademi Futsal Trunajaya. Seperti yang dipaparkan tentang akademi dan sekolah futsal dalam official website-nya, trunajaya.com.

Akademi besar maupun kecil, apabila berkelas, pasti mementingkan pendidikan formal dan pengembangan karakter pemain. Pengurus dan pelatih akademi sadar bahwa tidak semua pemain mereka bisa menjadi pemain professional. Mereka juga sadar bahwa untuk bisa meraih sukses sebagai pemain atau sebagai apapun, karakter sangat menentukan. Karena itu akademi tidak hanya melulu mengajarkan soal sepak bola saja.

Sumber: http://www.futsalife.com/perbedaan-sekolah-futsal-dan-akademi-futsal/